Senin, 27 Mei 2013

PENGUKURAN DAN PENENTUAN UMUR FOETUS





BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
         Foetus (janin) berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Foetus dapat diartikan "bibit muda, kandungan". Foetus sapi berada pada salah satu kornua, sedangkan kornua yang lain tetap kecil. Terdapat dua cara untuk mengukur panjang foetus, yaitu :
         a. Curved Crown Rump
   Pengukuran dengan cara mengukur panjang tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor berbentuk garis curva forehead. Cara ini tidak lazim dipakai.
         b. Straight Crown Rump
   Pengukuran dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara inil yang sering digunakan.
2. Tujuan
   Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui panjang dan berat foetus pada masa kandungan.
3. Manfaat
   Mahasiswa mengetahui rasio ukuran foetus dan berat foetus berdasarkan usia kebuntingan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
           
Pertumbuhan prenatalis pada sapi dimulai sejak terjadinya konsepsi yakni saat pertemuan sel telur betina dengan sel jantan, bersatunya sel jantan dan sel telur tadi mengasilkan calon individu baru di dalam kandungan yang disebut embrio atau foetus. Pada awal kebuntingan pertumbuhan foetus berjalan sangat lambat, sedangkan pada akhir kebuntingan pertumbuhan berlangsung sangat cepat. Foetus, hampir 2/3 bagian bagian pertumbuhan hanya berlangsung 1/3 dari dari seluruh waktu yang digunakan dalam kandungan  (Sudarmono dan Sugeng, 2008).
         Periode kebuntingan dapat di bagi secara kasar dalam tiga bahagian, berdasarkan ukuran individu dan pekembangan jarigan dan organnya. Ketiga periode itu adalah ovum, embrio dan foetus. Periode ovum atau blastula berlangsung 10–12 hari, selak waktu pembuahan yang biasanya terjadi beberapa jam sesudah ovulasi sampai pembentukan membrane zygote dalam uterus. Periode embrio/foetus atau organogenesis berlangsung 12–45 hari masa kebuntingan. (Barnes, Waikel Villee. 1984)
         Selama periode ini, organ dan system utama tubuh berbentuk dan terjadi perubahan- perubahan dalam bentuk tubuh sehingga pada akhir periode ini spesies embrio/foetus tersebur dapat dikenal. (Anonim. 2006)
         Periode foetus dan pertumbuhan foetus berlangsung dari hari ke-45 masa kebuntingan sampai partus. Selama periode ini terjadi perubahan- perubahan kecil dalam diferensiasi organ, temuan, dan system bersamaan dengan pertumbuhan dan pematangan individu antenatal. Selama periode ini caruncel dan cotyledon berkembang dan membesar untuk mensuplai makanan bagi foetus. Pertambahan berat foetus dari hari ke-120 sampai hari ke-270 adalah tiga kali lebih besar dari pada pertambahan berat badan dari waktu pembuahan sampai hari ke-120 masa kebuntingan. Pada permulaan periode foetus terbentuk kelopak mata, osifikasi tulang dimulai, dan perubahan- perubahan cepat terjadi pada rupa dan ukuran kaki. (Patten, M. Bradley. 1964)
         Pada masa akhir kebuntingan anak ternak yang normal telah berkembang sedemikian rupa sehingga ia sanggup hidup di lingkungan cairan dan saluran pencernaan serta saluran pernafasannya siap untuk mulai fungsi dan tanggung jawabnya. Selama minggu- minggu pertamanya kehidupan di luar uterus terjadi suatu penyesuaian fisiologik anak ternak yang memerlukan perhatian khusus dari peternak untuk mempertahankan hidup dan pertumbuhan optimum dari ternak yang baru lahir. (Toelihere, R. Mozes. 1985)



BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1   Alat dan Bahan
         1.  Baki alumunium
         2.  Penggaris
         3.  Pinset
         4.  Foetus sapi atau kambing yang telah diawetkan

3.2   Cara Kerja
Ø  Foetus yang telah disediakan dikeluarkan dari dalam stoples dan diletakkan di atas baki alumunium
Ø  Dilakukan pengukuran dengan cara CC-R dan SC-R
Ø  Pengukuran CC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor berbentuk kurva sampai forehead
Ø  Pengukuran SC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara ini yang sering digunakan
Ø  Catat hasil pengukuran



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
         Dari hasil pengukuran foetus sapi maka diperoleh hasil sebagai berikut
·         Dengan cara CC-R panjang foetus yang diperoleh adalah 42cm
·         Dengan cara SC-R panjang foetus yang diperoleh adalah 38cm

Tabel Hasil Pengukuran
Metode
Umur
Berat
Panjang
Rasio
Seruluh kepala
Kepala
Tubuh
Kaki depan
Kaki belakang
CC-R
3,5 Bulan
800gr
27cm
11,5cm
15,5cm
16cm
22,5cm
SC-R
3,5 Bulan
800gr
24cm
7cm
17cm
10cm
14cm


4.2  Pembahasan
            Kebuntingan berarti keadaan dimana anak sedang berkembang di dalam uterus seekor hewan betina. Suatu interval waktu, yang disebut periode kebuntingan (gestasi), dimulai dari saat pembuahan (fertilisasi) ovum, sampai lahirnya anak. Hal ini mencakup fertilisasi, atau persatuan antara ovum dan sperma; nidasi atau implantasi, atau perkembangan membran fetus; dan berlanjut ke pertumbuhan fetus (Frandson, 1992).
         Dari hasil yang di dapat bisa kita lihat karakteristik dari Foetus tersebut dalam masa kandungan sebagai berikut :
Kebuntingan (hari)
Berat Foetus (gram)
C-R Lenght
Keterangan
10
*)
-
Blastocyt kira-kira 1mm
20
0.1
-
Embrio muda
30
1.5
-
Organogenesis hamper lengkap
40
7.0
-
Foetus
50
22.0
-
Nostril terlihat, pertumbuhan folikel rambut disekirtar mata dan bibir
60
70.0
-
Pertumbuhan folikel rambut diseluruh tubuh
70
130.0
-
Pertumbuhan tanduk
80
250.0
-
Rambut kira-kira 2-3 mm
90
470
-
Rambut kira-kira 5-6 mm
100
800.0
-
Rambut kira-kira 6-7 mm

         Semakin bertambahnya usia kehamilan, makin bertambah pula berat foetus. Peningkatan yang drastis terjadi pada masa kehamilan 8-9 bulan. Pertumbuhan pada masa prenatal dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu : hereditas, ukuran, induk, nutrisi, lama kebuntingan, dan jumlah anak per “litter.”
        


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
·         foetus yang digunakan dalam praktikum, jika dilihat dari panjangnya (disesuaikan dengan tabel), maka foetus sapi tersebut berumur 3,5 bulan dan beratnya 800 gr.
·         apabila usia kehamilan bertambah maka berat foetus juga makin bertambah.
·         pengukuran rasio lebih akurat.
·         Periode kebuntingan dapat di bagi secara kasar dalam tiga bahagian . Ketiga periode itu adalah ovum, embrio dan foetus.
·         Ada dua metode yang dilakukan yaitu secara CC-R dan SC-R.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2006.http://www.pjms.com.pk/issues/octdec06/pdf/fetal_biometry.pdf. Fetal Biometry. Di unduh pada 20 Mei 2013.
Anonim.2009. Reproduksi Hewan.Http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/biologi-umum/reproduksi-ambriologi-hewan. diakses tanggal 20 Mei 2013 jam 16.20 WIB
Barnes, Waikel Villee.1984.Zoologi Umum Edisi Keenam Jilid I. Erlangga :Jakarta.
Blakely, James and David H. Bade.1991.Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Patten, M. Bradley.1964. foundation of Embriology. Mc. Graw – Hill Book Company : New York.
Sudarmono, A.S dan Sugeng, Y.B. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya: Jakarta.
Tim Pengajar Embriologi.2013.Penuntun Praktikum Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Hewan Univiersitas Syiah Kuala : Banda Aceh.

Toelihere, R. Mozes. 1985. Ilmu kebidanan pada Ternak sapid an Kerbau. Universitas Indonesia : Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar